pencil sketch on A4 paper / no label / Bandung Indonesia 2010
Burham kecil sudah beranjak dewasa, melepas segala kehidupan remajanya. Sudah seharusnya berfikir dan memandang segala sesuatunya secara hipotesis ataupun secara matematis, ternyata menjadi dewasa tidak mudah. Sekarang ia harus sudah siap bertarung dengan dunia, jalan mana yang dipilihnya, keputusan seperti apa yang akan ia pegang teguh. Disini ia berhadapan dengan yang namanya indonesia,mari kita garis bawahi indonesia oke. Bagaimana cara masyarakat indonesia memandang suatu pekerjaan atau profesi? Dan sekarang masyarakat indonesia masih memandang bahwa pekerjaan yang bergensi adalah bekerja disuatu instanti atau perusahaan terlebih lagi jika sudah berseragam, Ada suatu kebanggaan tersendiri. Salah satu pekerjaan favorite disini adalah PNS (pegawai negeri sipil), sambil memicingkan mata burham berfikir disudut kamarnya. Apakah harus menjadi PNS? Bagaimana dengan mimpinya yang ia pupuk dari jauh-jauh hari ingin menjadi pekerja seni. Apakah ia akan mati dengan mimpinya sendiri? Ia pikir jika ia bekerja di instansi pemerintah, bukankah ia mendukung korupsi yang sudah mengakar di negara ini. Kemudian ia berfikir lebih jauh lagi dan melihat realita yang terjadi di negara ini. Jikalau koprupsi di negara ini diberantas mungkin di indonesia pengangguran akan jauh lebih banyak. Karena dengan berkorupsi bukankah membuka lapangan pekerjaan baru. Seperti jasa pembuatan KTP di dinas kelurahan, seperti jasa pembuatan SIM, dan banyak pekerjaan lainnya yang mungkin kita sendiri tidak menyadarinya dengan korupsi banyak membuka lapangan perkerjaan baru. Selain kepenatan dalam membangun penghidupan yang layak, ia berfikir kemanakah cinta ini bertengger? Apa sudah terbang jauh dan engga kembali atau, sudah malaskah san cupid bidadari memanahkan busurnya ke hati buham.
Satu-persatu ia tinggalkan cintanya ditempat pegadaian. Menukar cintanya untuk memilih jalan sendiri, terlalu sulit untuk mencari yang pasti dan terkadang suka berbenturan dengan kebudayaan indonesia, sebelumnya ia sudah membicarakan indonesia bukan. Dalam hubungan perjodohan pola pikir di keluarganya masih konservatif namun menjunjung tinggil moralitas dan agam. Seperti apa bobot bibitnya, bagaimana ruang lingkup sosialnya apakah sehat? Apa pantas untuk dirinya (untuk anaknya). Apa jadinya jika ia menikahi seorang model yang berpenampilan seksi dengan gaya hidup hedonisme,dan latarbelakang keluarganya modern. yah, itulah burham dan keluarganya yang konservatif. Perempuan mana yang akan menjadi teman seumur hidupnya, dan generasi penerusnya akan hadir dan menceritakan bagaimana kehidupan para orangtuanya dulu.
Dibalik semua itu ia yakin ia harus membredel segala atribut remajanya kemudian dapat bersikap, dan harus bisa mempertanggungjawabkan segala konsikuensi dan resiko yang ia tanggung. Mencari pekerjaan yang mapan, dan mencari jodoh yang tepat. Ketakutan salah akan memilih selalu terlintas dikepalanya, tapi persetan dengan semua ini karena ia yakin Tuhannya selalu bersamanya, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Biarkan alam yang membentuk Burham menjadi orang hebat. Karena ini adalah indonesia, dimana banyak mencetak orang-orang hebat dan mungkin Burham salah satu diantaranya. Have a nice life :D
Komentar