sabtu pagi 07:59 WITA, Bandara Ngurah Rai Bali.
coffe shop didalamnya sudah ada aktivitas yang cukup ramai walaupun semua meja belum terisi oleh pengunjung. suara mesin kopi, aroma kayu manis, lembabnya AC, dan dipikiranku ada bayanganmu. lagu jazz mendayu-dayu melipir jatuh dengan hangat ditelinga serasa menggiringku untuk terus membayangkanmu.
apakabar bandung? sudah sarapankah? hari ini mau kemana aja? jadi pergi ke kondangan sepupunya? banyak hal yang ingin aku tanyakan, banyak hal yang ingin aku rasakan jika aku ada disisinya. dan jika ingin tahu apa ini? aku bisa menjelaskannya ini “rindu!”
minggu pagi 09:30 WIB
mencintaimu itu adalah KEMERDEKAAN!!. bebas merindu, bebas mengekspresikan rasa sayang, bebas sayang, sesayang-sayangnya tanpa mempedulikan apapun, walaupun dirimu sudah punya pasangan. tapi ketika adanya dirimu hal tersebut sudah tidak lagi menjadi merdeka. banyak toleransi, ada hal yang membuatku menjaga prilaku, banyak hal yang aku coba rangkai semuanya agar ia senang dan bahagia, tidak jarang yang maksud aku untuk membuatnya senyum malah membawa luka untuknya.
kemerdekaan yang tidak pernah merdeka.
walaupun kemerdekaan hal yang ethopia, tidak mengapa selama ada dirinya. jika sudah begitu cinta bagiku “dogma” sekaligus “tirani”
tidak mengerti? ada pertanyaan?
tak usah pikir panjang, banyangkanlah aku ini seorang seniman gila yang alur pikirannya entah pergi kemana.
jatuh sakit membuatku tersadar, aku sungguh kesepian. sahabat satu-persatu sudah menjalin rumah tangga, aku pun jauh dari keluarga. hal yang paling aku khawatir adalah menyampaikan kabar buruk pada keluarga, baik kakak ataupun orang tua. jika aku memberi kabar aku jatuh sakit, tidak punya uang karena telat bayaran/gaji, atau pun aku kecelakaan, aku khawatir hal tersebut malah menjadi beban pikiran untuk orang dirumah.
jika aku sakit biarlah aku terbaring disini, biarlah organ-organ dibadan ini sinergis dengan obat yang dokter berikan untuk penyembuhan. terbaring sendiri dengan badan menggigil, sakit ngilu diulu hati, dan kepala yang berat untuk diangkat. aku tahu kapasitas badanku. uh ini sangat membosankan, mencoba untuk membiasakan diri dengan aktivitas, aku jalan-jalan keluar untuk sekedar memanjakan diri, mulai dari nonton bioskop, pergi ketoko buku membeli majalah, lalu pulang kembali membaca majalah, browsing beberapa bacaan di slide share. pada akhirnya aku tahu, aku kesepian.
hanya ada aku pikiranku dan tulisan ini.
selasa malam 11:33 WIB
aku pernah berkata
“aku tahu apa yang aku inginkan, jika sudah begitu yang lain tidak menjadi penting.” tapi untuk saat ini keinginan dan ambisi sudah tidak lagi menjadi prioritas.
jika cinta adalah “dogma” maka rasa itu tidak akan tergeserkan oleh akal pikiran.
dan jika cinta itu adalah “tirani” maka ia akan memiliki arogansi untuk apapun, ini tinggal atau pun pergi.
aku dan kamu ada karena kita memiliki waktu yang sama.
Komentar