Ada saja pertentangan dengan diri ini terkadang aku terlalu
tega untuk diriku sendiri. Membiarkan pola yang tidak baik, aku ini sama dengan
manusia lain semuanya sama tidak ada yang keren. Yang keren itu adalah anak
lelaki yang menanyakan kabar ibunya, yang keren itu anak perempuan yang menemai
ayahnya saat akhir pekan. Jika hari ini ada seorang perempuan yang bilang “kamu
itu beda bun” mungkin setelah setahun berlalu ia akan berkata “ahh, semua
lelaki itu sama aja engga ada bedanya” jadi dari pada menunggu setahun
terlewati lebih baik bilang saja aku ini tidak keren, sama seperti yang lain.
Jika bahasa adalah repersentasi dari budaya mungkin kalian
bisa berkomunikasi denganku memakai bahasa barbar atau jika perlu berbahasa
suku pedalaman saja. Silakan kalian
bercerita apa tentangku, bahkan aku tidak peduli seberapa kerasnya kalian
berkoar-koar. Aku hanya cukup menutup telinga, dalam hatiku tahu aku tidak
keren. Ini permasalahan konsistensi, pendengar baik dan setia pada kata hati.
Komentar