pencil sketch on A2 Padalarang paper / rindu pulang / Bandung Indonesia 2010
Alasanku senang menggambar adalah tidak cukupnya memori dikepala yang sempat meng-capture beberapa objek yang menarik, satu-satunya cara yaitu mengabadikannya digambar kemudian menarik aku pada masa dimana aku ada disana. Dan selalu mengundangku untuk bercerita tentang objek itu.
Ketika semua pekerjaan beres, ketika tidak ada lagi yang harus ditunggu, ketika keberanian mengikuti untuk mengambil jalan menuju rumah dan akhirnya aku pulang.
Perjalanan yang melelahkan, belum lagi jalur yang belum hafal mengharuskan aku konsentrasi sepanjang jalan. Walaupun tanpa mp3, aku masih bisa menghibur diri dengan bernyanyi dalam hati sebagai penghibur disaat ruas jalan menyempit karena macet.
Bandung menuju padalarang, ke arah cianjur lalu bogor diteruskan menuju tanggerang lalu balaraja kemudian sampailah aku pada kotaku serang. Perlu menghabiskan 8 jam menuju serang.
Ketika aku berada dirumah dikelilingi orang-orang yang benar-benar mencintaiku sepenuhnya, ada rasa hangat yang tidak tergantikan. Ketika kita memiliki permasalahan besar dan enggan untuk mengutarakannya dan tanpa harus membicarakannya cukup menyandar kepundak ibuku dan mengaitkan tanganku ke pundaknya, beliau hanya tersenyum dan berkata "makanya rajin-rajin ibadah, kalau pun ibu tidak bisa membantu mungkin Tuhan bisa menjawab setiap doa hambaNya". Ada rasa haru yang membuatku malu, ibu cukup tahu bagaimana anaknya jika memiliki masalah. Dan seperti biasanya juga aku tidak terlalu banyak bicara dengan ibuku.
Kerinduan datang saat eksistensi akan seseorang dipertanyakan.
Sekarang aku terjebak dikamarku. Cibarengkok kini sedang hujan, dan aku rindu rumah. Maaf ibu aku masih belum bisa pulang.
Komentar
jempol banget nih.. ^_^