MEREKA MEMBUNUHKU PERLAHAN-LAHAN



Aku dengan membawa tubuhku sendiri, berpergian sesuka hatiku. Membuang jauh tanggung jawabku, karena aku sungguh ingin bebas untuk saat ini. Benturan masalah aku usahakan seminimal mungkin, aku saat ini enggan berkonflik.
Semua orang yang aku temui selalu bercerita cinta, dari mulai membanggakan dapat seseorang yang ia inginkan atau hanya sekedar piala yang hanya akan disimpan di etalase ruang tamu sebagai lambang kejayaan. Tapi yang aku temui lebih sering cerita yang tragis semuanya menceritakan cinta yang tak terbalas. Uh, jengahnya kepalaku ini. Sudah beberapa hari aku dikepung dengan cerita yang seperti itu melulu. Membuat lelucon sendiri dan akhirnya mereka ditertawakan oleh leloconnya sendiri. Aku sama seperti mereka. Aku kalah dan memang begitu jadinya. Aku harus menerima kenyataan agar aku tidak merasa selalu hebat. Yang diperlukan hanyalah mempersiapkan kekalahan.
Seperti apa kata sahabatku “ aku hanya ingin mencari cinta yang bersahaja, dan engga merusak struktur sosial yang ada. Pada akhirnya juga konsep hidup tentang tebar tuai pun akan menjawabnya”
Hmm…aku sangat sepakat dengan apa yang ia lontarkan. Jika aku menebar kebaikan maka kebaikan itu pula yang akan aku tuai. Dan ruang sosial yang ada akan tetap terjaga sehat. Mencoba lebih memutar otak saja, sekarang untuk membuat lelocon yang berbeda dan menjaga lidah agar tidak melontarkan lelucon yang sama jadinya yah, sedikit lebih kreatif.
Kita semua manusia yang mempunyai sisi sentimentil, segagahnya otong koil pada akhirnya dia juga bisa manja sama pasangannya dan membicarakan cinta. Tapi untuk hari ini aku ingin menyimpan cinta, maaf tidak ada cinta hari ini.

Komentar