NADI KEHIDUPAN



Hujan kali ini tidak begitu akrab denganku, berselimut dikamar seorang diri. Udara pagi, dingin, kabut, dan bulan masih berani menampakkan dirinya. Malambai dibalik jendela, tersupu malu seperti yang sering anak kecil gambarkan, bulan sabit yang tersenyum diantara loteng tetangga. Sepertinya matahari pagi akan datang.
Ranting-ranting kehidupan pun kian menjalar, berkembang, dan membesar. Nadi kehidupan terus berjalan walaupun hari ini aku tidak berbuat apa-apa. Tidak ada yang lebih menyenangkan menjadi seorang yang egois, pemalas, pemabuk, dan pendosa. Sepertinya aku menikmati peran ini. Baru sebentar jantung merasa sakit, penyakit lemah jantungku mulai kambuh. Bosan dangan suntikan adrenalin terus, hidup malas, mati pun enggan.
Sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan terlalu banyak ini dan itu dikepala, bisa-bisa penat rasanya. Sekarang biarkan mengalir saja apa adanya. Sedih, marah, kesel kecewa, semua rasa diantara teluk hati biarkan mau kemana. Jangan ditahan, kalaupun itu ditahan ia akan semakin berontak.

Komentar