DIBALIK PIKIRAN

Penjara ini. Dinding tembok yang angkuh dengan satu jendela. Aku tidak bisa berpergian. Beginilah kenyataannya. Tapi ada satu hal yang benar-benar luas. Isi kepalaku, anugrah dari yang Maha Kuasa. Mimpi. Penjara ini membosankan (teriak kenyataan) Tapi jika kau menutup mata, ada satu titik terang dalam gelap. Yang membawamu dari dimensi ke dimensi lain. Dari masa ke masa lain. Perjalanan waktu digaris titik nol. Melesat cepat melebihi cahaya, dan terkadang lambat sehingga kau bisa melihat sektrum warna yang bercahaya. Semua elemen jagat raya serasa akrab menyambut. Dunia pun terlihat kecil, bahkan hanya sebesar piring nasi. Sudah saja terpenjara seperti disini. Uh, penjara bukan rumahku. Aku tidak akan terpenjara jika aku ingin berkelana. Dan aku tidak akan bicara untuk pulang, Karena isi dibalik pikiranku adalah rumahku. Aku tidak akan pernah mendapatkan mimpiku. Karena mimpi selalu ada didepan langkahku. Setiap aku melangkahinya mereka selalu berbaris, untuk aku lewati Mimpiku.

Komentar

langit biru mengatakan…
bnr bun...
stuju lah sm km klo soal ini.

Mari Bermimpi!