TRIBUTE DUKA CINTA (kilas balik)

Aku rindu akan aktivitasku dijatinangor, aku rindu kumpul bareng digerbang nongkrong sampe subuh dan saat dini hari menjelang, aku pindah ke warung kopi. Aku rindu seorang kawan saat kita berbagi nasib, saat aku bilang “makan apa kita hari ini” dan kamu pun hanya tersenyum sambil bilang “ santai ‘da saya mah” aku ingat bagaimana kita menjadi gila akan cinta aku ingat bagaimana kamu berkorban untuk cintamu, saat kita mabuk bersama kamu bercerita tentang kerasnya hidup. Aku rindu akan hujan dijatinangor, disaat kita menghabiskan sore menjadi malam hanya menunggu hujan reda dan itu semua sangat mendamaikan hatiku. Saat hujan datang dijatinangor, kawanku terkadang menyempatkan diri untuk berkunjung. Ia pun tidak lupa membawa beberapa botol bir. Yang lucunya waktu temanku menuangkan minuman kedalam gelas saat aku lihat ternyata itu gelas piknik anak TK yang bikin norak gambarnya apa coba….???? Percaya engga gambarnya itu crayon shinchan hua ha ha. Sambil minum bir kita menonton VCD yang dipinjam dari batu api, dan esok harinya aku dibangunkan oleh seorang kekasihku ia (tepatnya mantan kali..) membawa sebuah keranjang dan didalamnya terdapat semangkuk bubur ayam yang masih hangat ditambah dengan segelas kopi susu yang disimpan dalam toperwer. Sekarang aku hanya melamun didepan kamarku yang semakin hari berwarna hitam. "ada kalanya saat kita terbuai oleh cinta, terlalu terbuai hingga hanyut, terlalu hanyut hingga melupakan hari yang biasa, terlalu biasa hingga ingin yang luarbiasa, terlalu luarbiasa hingga merasa pintar, terlalu pintar hingga oranglain dianggap salah." Ingat teman sendiri bukan berarti mati. Dawai asmara emang indah, saat dimana cinta berkata “cinta bukan untuk dimiliki” apa bedanya dengan cinta bertupuk sebelah tangan. Maka izinkan kucinta cinta untuk sebuah nama. Sakit bukanlah untuk ditangisi tapi untuk dinikmati, dan aku akan ingat semuanya.

Komentar