Denting jarum jam jatuh didaun telinga. Hening, mataku masih terpejam. Kubuka mata sambil berdiri didepan cermin, aku menoleh-noleh mencari sebatang rokok yang tadi aku simpan tapi, usahaku menemukan rokok tak berujung hasil. Perasaan ini lalulalang tidak karuan seperti hiruk pikuknya jalan raya kala menjelang tahun baru. Menggaruk-garukkan kepala seperti mencari titik temu sebuah masalah ibarat mencari kutu. Tak puas dengan satu tangan, kugaruk kepalaku dengan kedua dua tangan hingga rambut ini layaknya seperti vocalis the cure. Masih belum menemukan jalan. Hening, mata kupejamkan kembali. Aku coba jelajahi setiap liku yang ada dikepalaku, memasuki lorong pikiran sendiri seperti masuk kedalam black hole yang ada di alam jagad raya, hitam, magenta, jingga, unggu, biru, hijau dan terselimur menjadi kuning. Awan berwarna yang bergelombang memutar seperti angin topan dalam bidang horizontal tersedot cepat hingga terlihat satu titik cahaya kemudian kabur menjadi bidang putih. Aku terheran-heran didalam pikiranku “dimana aku?” sahut pikir pikiran aku Terdengan suara batuk “ehmm” mengisaratkan ada orang dibelakangku. Aku melihat cupid sang bidadari, Tubuhnya terlihat seperti anak kecil yang bersayap dan ia benar-benar terlihat damai. Tapi entah apa jenis kelaminnya parasnya terlihat tampan tapi dilain sisi raut mukanya memancarkan kecantikan. Cupid itu tidak mengenakan pakaian. Hanya saja diantara selangkangannya menempel selembar daun yang menghalangin kelaminnya. Kemudian ia mengambil anak panah, dengan posisi siaga ia berkata ”sudah saatnya kamu jatuh cinta”. Dan busur itu sudah ada dijantungku. Hening, gelap, tapi mataku tidak kupejamkan. Aneh pikirku, bukannya aku berkunjung ke dalam pikiranku, tapi kenapa aku tidak bisa bernafas sesak rasanya. Apa aku mati? Apa aku mati? Mati? Gambaran masalalu datang dengan cepat saling bertumpuk, cepat sangat cepat hingga seperti di-backforward terkadang ada memory yang terdiam lalu pecah dan kemudian kembali cepat, bertumpukan dengan sangat cepat. Dan akhirnya Meledak Dan ada gambar seorang gadis mendekati dan menabrak lagi Kaget hingga terbangunkan dari mimpi, mataku mengarah jam dinding 07.13 wib. Cuci muka kemudian membuat kopi hitam, berdoa untuk mengawali hari semoga hari ini menyenangkan dan lebih baik. Tapi masih teringat mimpi semalam, apapun itu, bagaimana rasanya aku tak ingin mengingat rasanya dipanah oleh sang cupid. ”tit..tat..tit..tut” bunyi sms, lalu kuraih ponsel yang tergeletak dimeja makan dan kubaca apa isinya. ”pagi bun, have a nice day” Gadis itu menghubungiku, langsung aku merasakan lagi rasa itu, rasa terpanah oleh sang cupid seperti yang dirasakan dalam mimpiku. Sial aku jatuh cinta.
Komentar